Sejarah penemuan Resleting

Sejarah penemuan Resleting

Sama dengan penemuan benda lain pada umumnya , Resleting juga mempunyai sejarah dalam penemuannya. Resleting atau Zipper biasa orang menyebutnya merupakan alat bantu kecil yang berfungsi untk mengaitkan dua bagian kain yang terpisah. Meski termasuk ke dalam penemuan sepele, resleting mempunyai sejuta manfaat bagi kehidupan manusia saat ini. Bayangkan, jika resleting tidak ditemukan, maka kita akan kesulitan untuk menutup tas, atau bahkan perlu memakan waktu hanya untk mengikatnya dengan tali satu persatu. Bagaimana awalnya resleting di temukan?

Sang Penemu ressleting adalah Whitcomb Judson karena ketidaksabarannya maka resleting bisa tercipta. Pada waktu itu sekitar tahun 1890-an, ketika model sepatu masihmemakai kancing tali tinggi, sepatu model ini membutuhkan jemari yang cekatan dan kesabaran ekstra untuk melepas kancingnya di karenakan membutuhkan waktu yang cukup lama hingga 15 menit. Berkat ketidak sabaran Whitcomb Judson, ia berusaha mempersingkat waktu untuk melepas sepatunya. Alhasil, ia berhasil mencetak resleting dengan membuat sebuah pengait untuk melepas dan mengunci sepatu ketika dipakai. Pengait tersebut terdiri dari dua rantai metal slim yang bisa disatukan melalui suatu slider di tengahnya.

Alat ini mulai dipatenkan oleh Whitcomb pada tahun 1983. Namun penemuannya ini tidak berjalan mulus, banyak halangan dan rintangan yang terjadi jika digunakan dalam waktu yang lama, seperti pengaitnya mudah terlepas dan tidak terlalu kencang sehingga bisa terbuka dengan sendirinya. Kendala yang menimpanya tidak membuat Whitcomb menyerah, setelah beberapa tahun kemudian tepatnya pada 1896 ia bergabung dengan Kolonel Lewis Walker untuk memperbarui penemuannya itu. Kerjasama keduanya menemukan ide untuk menyatakukan alat tersebut menggunakan sejenis perekat berbentuk tuas yang bisa naik dan turun secara manual.

Jika penemuan sebelumnya mudah rusak dan hanya dipakai pada sepatu saja, penemuan kali ini menggunakan pengait yang lebih kuat dan bisa digunakan secara luas seperti celana panjang dan rok. Kedua penemu ini menamakan alat ini dengan nama C-Curity. Dalam perkembangannya, C-Curity ditingkatkan fungsinya oleh Jonas Otto Magnusson Sundback asal Swedia. Dalam catatan sejarah, sistem kerja pada resliting lama Sundback kembangkan menjadi lebih fleksibel. ada rentan tahun 1906 hingga 1914, Jonas berhasil meningkatkan jumlah elemen pengancing dari empat per inci menjadi sepuluh per inci. Inilah menjadi kunci hak paten yang masih digunakan manusia hingga saat ini. Selain itu, ia juga mengubah desainnya menjadi 'No Hookless 2' berupa logam resleting modern seperti yang kita kenal hingga sekarang. Desain ini, membuat nama Sundback melambung dan mendapat hak paten Amerika Serikat untuk Fastener Separable pada tahun 1917.


https://cliolink.com/bandarangka

Comments